Minggu, 28 April 2013

Tidak Ada Istilah Masuk Angin di Kamus Kedokteran!

Sakit masuk angin merupakan istilah penyakit yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal sesungguhnya istilah ini tidak ada dalam kamus kedokteran. Apakah sebenarnya masuk angin itu?
“Istilah masuk angin secara medis tidak ada, namun cukup populer sebagai keadaan di mana tubuh terasa kembung, seperti banyak gas,” ujar dr. S. Djokomuljanto, M.Med (Paeds) Sp.A, dokter spesialis anak RS Siloam Lippo Village Karawaci dalam acara media workshop yang diselenggarakan di Kembang Goela Plaza Sentral, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Rabu (23/4/2013).

Gejala yang muncul biasanya keluhan perut kembung, demam, pusing, mual, hingga muntah. Anak yang mengalami masuk angin ditandai dengan gejala-gejala tersebut, namun biasanya akan ditambah dengan menjadi rewel dan mengeluh sakit perut.

“Masuk angin dapat merupakan suatu gejala awal dari infeksi virus, namun jika gejala tersebut berlangsung lama maka harus dilakukan pemeriksaan lanjut oleh dokter,” lanjut dr Djokomuljanto.

Tidak ada pengobatan secara khusus untuk penyakit ini, sebab gejala akan menghilang dengan sendirinya dengan mengonsumsi teh hangat dan banyak istirahat. Menurut dr Djokomuljanto, lamanya gejala tersebut muncul harus tetap diperhatikan. Jika setelah diberikan pengobatan awal tetap ada selama kurang lebih 3 hari, harus segera diperiksa ke dokter untuk mendeteksi awal jika memang disebabkan oleh penyakit lain.
“Masuk angin sebenarnya bisa menjadi tanda klinis awal terjadi sesuatu terhadap tubuh anak, sehingga orang tua harus tanggap jika keadaan ini berlangsung cukup lama,” ungkap dr Djokomuljanto.

Lakukan 5 Cara Ini untuk Cegah Masuk Angin

Gambar Tidak Ada Istilah Masuk Angin di Kamus Kedokteran! Obat mengatasi mencegah Medih Masuk Angin Istilah Kedokteran cara  Cara Mencegah Masuk Angin

Hujan yang masih kerap menyapa seringkali menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti timbulnya rasa kembung, mual, muntah, hingga demam. Kondisi ini sering disebut sebagai masuk angin. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya masuk angin?

“Masuk angin terjadi jika kondisi imun tubuh sedang tidak baik, tubuh sedang drop atau tidak fit, sehingga daya tahan tubuh menurun. Virus akan semakin mudah masuk ke dalam tubuh kita karena pertahanannya sedang lemah,” ujar dr. S. Djokomuljanto, M.Med (Paeds) Sp.A, dokter spesialis anak RS Siloam Lippo Village Karawaci dalam acara media workshop yang diselenggarakan di Kembang Goela Plaza Sentral, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Dr. Djokomuljanto menuturkan ada 5 hal penting yang bisa dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang masuk angin saat musim hujan:

1. Jaga pola makan sehat
Pola makan sehat tentu saja membutuhkan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara lengkap. Tidak hanya karbohidrat, protein, dan lemak dari nasi serta lauk-pauk. Tetapi juga harus dilengkapi dengan rutin mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.

2. Cuci tangan
Banyak orang malas untuk melakukan cuci tangan bahkan saat mau makan. Padahal tangan selalu digunakan untuk beraktivitas, memegang benda, serta dipastikan banyak bakteri dan kuman yang menempel. Tidak hanya saat mau makan, tetapi juga saat setelah buang air besar dan kecil, saat setelah memegang binatang, dan sebelum tidur.

3. Konsumsi suplemen vitamin
Jika memang tubuh dirasakan kurang mendapatkan cukup nutrisi dari makanan yang dimakan, pemenuhan vitamin dan mineral bisa didapatkan dari konsumsi suplemen vitamin. Tetapi jika bisa, tetap usahakan untuk mengonsumsi vitamin dan mineral secara alami dari buah dan sayur.

4. Perbanyak minum air putih
Kondisi tubuh dehidrasi juga bisa membuat tubuh menjadi berisiko terkena penyakit. Usahakan untuk selalu minum air putih minimal 8 gelas setiap harinya. Jika memungkinkan, bawa botol minuman berisi air putih setiap akan beraktivitas.

5. Istirahat yang cukup
Setelah semua nutrisi tercukupi, selalu istirahat dengan tidur malam minimal 7 jam setiap harinya. Jika tubuh kurang istirahat, proses pergantian sel yang rusak tidak akan optimal. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan tubuh akan menjadi lemah. (detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar